Kehamilan merupakan proses alami bagi wanita. Dan semua wanita pasti
mengharapkan bayi dalam rahimnya terlahir dengan sempurna. Tetapi karena
beberapa sebab wanita dapat mengalami gangguan kehamilan yang
menyebabkan bayi lahir dengan cacat bawaan.
Alkohol dan rokok.
Dua barang ini sejak lama telah terbukti secara medis menimbulkan
banyak gangguan kehamilan bahkan menyebabkan bayi cacat bawaan. Alkohol
bersifat teratogen atau mampu menimbulkan gangguan pada perkembangan
embrio janin sehingga bayi lahir dengan fisik yang tidak sempurna. Janin
yang terpapar alkohol beresiko mengalami Fetal Alcohol Syndrome (FAS),
yaitu sindrom yang menyebabkan kelainan pada fisik dan otak bayi.
Di Amerika alkohol merupakan penyebab utama bayi lahir cacat dari ibu
usia 18-44 tahun yang mengkonsumsi alkohol. Alkohol yang dikonsumsi
oleh ibu hamil akan masuk ke dalam tubuh janin melalui plasenta, yang
kemudian merusak perkembangan janin terutama organ otak, pada kondisi
yang parah bahkan dapat menyebabkan kegagalan janin. Jenis cacat akibat
FAS dapat beraneka ragam, beberapa di antaranya yaitu ukuran kepala bayi
kecil, gangguan
pendengaran, kerusakan organ hati, gangguan penglihatan, dan cacat
fisik.
Gejala ini dapat terus berkembang hingga bayi besar dengan bentuk
terlambat berbicara, hiperaktif, dan IQ rendah. Tak berbeda jauh dengan
alkohol, rokok juga memiliki kemampuan merusak perkembangan janin.
Wanita hamil yang merokok berarti juga memberikan racun berbahaya bagi
janin. Rokok dapat menurunkan pasokan oksigen bagi janin, sehingga
mengganggu perkembangan otak serta fisik bayi dan beresiko besar pada
kelahiran bayi cacat seperti bibir sumbing dan cacat jantung. Jurnal
sains yang diterbitkan oleh American Cleft Palate-Craniofacial
Association menyebutkan bahwa merokok terkait dengan cacat bibir umbing
atau cacat rongga mulut pada bayi yang lahir dari ibu perokok.
Obat-obatan.
Penggunaan beberapa jenis obat pada saat kehamilan dapat menyebabkan
kelahiran bayi cacat. Misalnya pada ibu hamil yang mengkonsumsi obat
hipertensi jenis captopril. Captopril merupakan inhibitor enzim yang
bekerja untuk mengontrol tekanan darah. Tetapi obat ini memiliki resiko
negatif bagi janin, karena bersifat teratogen (merusak perkembangan
janin). Pada tahun 1984 National Institute of Health merekomendasikan
larangan penggunaan obat ini pada masa kehamilan, karena melalui
penelitian obat ini terbukti dapat menyebabkan penurunan aliran darah
dan oksigen ke janin. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya banyak
penelitian membuktikan bahwa paparan captopril menyebabkan kelahiran
bayi cacat seperti cacat jantung, bibir sumbing, anggota badan tidak
lengkap, polydactyly (jari ganda), hipospadia (kelainan alat vital),
spina bifida (kelainan tulang belakang) dan keterlambatan fungsi
paru-paru.
Paparan bahan kimia.
Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan bayi cacat, merkuri atau raksa
contohnya. Merkuri yang digunakan oleh ibu hamil dapat masuk dan
mengendap di tubuh janin. Riset menunjukkan bahwa merkuri dapat
menyebabkan bayi cacat sejak dalam kandungan maupun pasca persalinan
dalam bentuk keterbelakangan mental, bisu, buta, dan kejang.
Malnutrisi.
Malnutrisi atau gizi buruk banyak menyebabkan gangguan kehamilan dan
kelahiran bayi cacat terutama di beberapa negara miskin. Kekurangan
vitamin A, B, K, kalsium, yodium, magnesium, asam folat, tiamin, dan
riboflavin terbukti menimbulkan cacat pada bayi. Kekurangan jenis tiap
nutrisi memberikan efek cacat yang berbeda-beda, tetapi secara umum
malnutrisi menyebabkan bayi cacat jantung, kaki pincang, bibir sumbuing,
hidrisefalus, kerdil, buta, cuping telinga melengkung, dan
keterbelakangan mental. Bahkan malnutrisi juga dapat menyebabkan
kegagalan janin, hal ini sangat banyak terjadi pada wilayah-wilayah yang
mengalami krisis ekonomi dan pangan.
Genetik.
Dalam beberapa kondisi genetik juga menjadi faktor penyebab bayi cacat
dan kegagalan janin, yaitu kelainan gen tunggal, kelainan kromosom, dan
multifaktorial. Kelainan gen tunggal merupakan cacat yang diwariskan
dari orang tua ke bayi, disebabkan oleh kerusakan enzim yang berfungsi
memecah asam amino fenilalanin. Bentuk cacat ini dapat berupa kerusakan
syaraf pusat yang menyebabkan kematian. Kelainan kromosom dapat
menyebabkan cacat pada bayi dengan bentuk beragam salah satunya
keterbelakangan mental. Dan multifaktorial dapat disebabkan karena
mutasi DNA dan paparan zat berbahaya pada janin, contohnya kelainan
tulang belakang dan kurangnya volume otak bayi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar